Jokowi berikan pembekalan Capaja TNI Polri.
Presiden Joko Widodo mengingatkan, saat ini ada upaya pengeroposan nilai Pancasila, terjadinya tindak kekerasan, anarkisme, separatisme, dan terorisme. Meningkatnya peredaran narkoba, penyelundupan dan perdagangan ilegal.
Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo saat memimpin upacara Prasetya Perwira (Praspa) Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Polri. Upacara digelar di Halaman Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (25/7).
Jokowi mengatakan, itu menjadi tantangan bagi perwira TNI dan Polri. Dia juga meminta kepada 729 perwira TNI dan Polri untuk mengimbangi bahkan mendahului perkembangan tantangan modern saat ini.
"Tantangan yang sifatnya multi dimensi, tidak boleh kita biarkan jika kita ingin tetap menjaga keutuhan NKRI, jika kita ingin menjaga keselamatan seluruh rakyat Indonesia. Seperti upaya-upaya pengeroposan nilai Pancasila," ujarnya.
Jokowi menambahkan, di luar negeri terjadi sejumlah isu, seperti kompetisi global, permasalahan perbatasan, konflik antar negara, konflik intranegara, peperangan asimetris, perebutan cadangan energi, perlombaan senjata oleh negara berkekuatan militer, maupun berkembangnya ISIS dan foreign terrorist fighters. Ini menjadi isu-isu yang memberikan dampak secara langsung maupun tidak langsung kepada Indonesia. Dia lantas meminta perwira TNI dan Polri untuk memberikan perhatian khusus terhadap sejumlah isu tersebut.
Perwira TNI dan Polri juga harus mampu beradaptasi dengan cepatnya perubahan yang terjadi. "TNI dan Polri juga harus dapat mengantisipasi perubahan tersebut. Dengan terus meningkatkan dan adaptasi standar layanan profesionalnya," ujar Jokowi.
Menutup arahannya, Kepala Negara meminta perwira TNI dan Polri untuk melaksanakan amanah dan pelayanan secara profesional, proposional, dan prosedural dengan menjunjung tinggi ketentuan peraturan perundang-undangan dan kode etik profesi.
"Jadikan kritik sebagai masukan, jadikan masukan sebagai sumber kekuatan untuk transformasi," ujarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar